Chibi Captain America Ajeng Dwi Cahyanda's Blog

Senin, 25 Januari 2021

HOBI ATAU KEGIATAN POSITIF SELAMA MASA PANDEMI COVID 19

Hai semuanya.. gimana kabar kalian? Semoga kalian sehat selalu yaa!


Oh iyaa aku mau berbagi cerita mengenai kegiatan positif yang aku lakukan selama masa pandemi ini. Penasaran ga sihh? Yuk langsung ajaa

 

1.      Mengikuti webinar atau seminar online

Fimela.com

Selama di rumah aja, terkadang aku suka ngerasa bosen karena bingung mau lakuin apa lagi. Nah untuk menghilangkan kejenuhan tersebut, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti webinar atau seminar online khususnya seminar psikologi yang diadakan oleh berbagai event dan universitas di Indonesia. Bukan hanya webinar psikologi aja sih, aku juga ikut seminar-seminar atau pelatihan dengan tema yang lainnya seperti public speaking, digital product development, strategi kepemimpinan, platform riset & inovasi dan yang lainnya.

 

2.      Berkebun dengan orangtua

Ibudanmama.com

Selain mengikuti webinar dan pelatihan, tentunya aku juga menghapus kejenuhanku dengan berkebun bersama orang tua, mulai dari menyiram tanaman, membeli berbagai jenis pot dan vas yang unik, memberikan pupuk dan masih banyak lagi.

 

3.      Olahraga

Tempat.com

Karena selama masa pandemi ini aku lebih banyak di Kasur alias rebahan, tentunya tidak lupa untuk olahraga dong. Biasanya setiap seminggu dua kali aku olahraga seperti jogging dan bermain badminton. Pastinya olahraga sangat penting untuk dilakukan apalagi di tengah masa pandemi ini kita perlu menjaga kesehatan serta imun yang baik.

Selasa, 12 Januari 2021

DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA HUBUNGAN SUAMI DAN ISTRI

Pandemi Covid-19 ini banyak sekali memberikan dampak terhadap masyarakat, bukan hanya di Indonesia saja namun di seluruh dunia yang terkena penyebaran virus Covid-19 ini.


Kira-kira bagaimana yaa dampak pandemi Covid-19 pada hubungan suami dan istri? Mari kita bahas!

Orami.co.id

Komunikasi antara suami dan istri menjadi salah satu hal yang penting untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Namun jika komunikasi tidak berjalan dengan baik akan menjadi risiko perceraian, apalagi dimasa pandemi ini.

Masa pandemi Covid-19 ini memang cukup membuat banyak orang menjadi stres, oleh karena itu banyak terjadinya konflik rumah tangga akibat pandemi ini, diantaranya :

1.      Bosan

Theasiaparent.com

Berdasarkan artikel dari Tribunnews.com, menurut Zoya yang merupakan seorang psikolog seksual, di masa pandemi ini psikolog kebanjiran keluhan soal rumah tangga. Zoya menjelaskan bahwa memilih pasangan yang bisa hidup bersama selama 24 jam full seperti saat pandemi ini sangatlah penting. Karena kebosanan menjadi konflik yang cukup sering terjadi di saat pandemi ini, "Saat kita bosan jangan nyalahin pasangan kita, jangan nyalahin pacar jangan nyalahin suami atau istri. Coba lakukan sesuatu yang bermakna, karena bosan bisa berarti kamu kurang merasa hidup kamu bermakna yang bikin kamu terjebak dalam sebuah stigma," pungkas Zoya.

2.      KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)

Fajar.co.id

    Menurut data WHO yang dikutip di situs Media Indonesia banyak negara melaporkan terjadi peningkatan kasus KDRT di masa pandemi, antara lain Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jepang. Di Spanyol, KDRT pada April 2020 meningkat 60 persen ketimbang April 2019. Dibandingkan dengan Maret 2020, kasus KDRT juga naik 38 persen. Di Inggris, panggilan pada saluran laporan KDRT meningkat 49 persen pada awal April 2020 jika dibandingkan dengan April 2019.


Untuk menghindari konflik selama masa karantina dan isolasi mandiri, pasangan suami istri bisa memanfaatkan waktu untuk quality time bersama. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pasangan suami istri selama dirumah saja untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Di antaranya :

1.      Melakukan hal menyenangkan bersama

Kumparan.com

Untuk menghindari kebosanan saat sedang meminimalisir aktivitas diluar rumah akibat pandemi ini, pasangan suami istri bisa melakukan hal menyenangkan dan juga positif bersama untuk menjaga kehangatan hubungan, contohnya yaitu mereka bisa masak bersama, karaokean, yoga atau olahraga di rumah, menonton film di rumah dan yang lainnya.


2.      Saling menguatkan

Alodokter.com

Masa pandemi covid-19 ini banyak memberikan dampak terhadap masyarakat yang mengakibatkan rasa stress serta kecemasan terjad akibat PHK yang dialami oleh para suami. Oleh karena itu pasangan suami istri bisa saling menguatkan untuk menghadapi cobaan akibat pandemi ini agar hubungan mereka tetap terjaga dengan baik untuk mengurangi pertengkaran.

 

Selain itu, adanya pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada pasangan suami istri yang akan memiliki anak. Seperti wawancara yang dilakukan oleh tim Bbc.com (17/4) terhadap seorang wanita bernama Nomi, dia mengaku sempat stres dan takut memeriksa kandungannya karena khawatir terpapar Covid-19. "Jelas (saya) takut. Apalagi saat mau kontrol kehamilan menjelang persalinan. Riskan. Padahal kan harus rutin kontrol. Jadi terbatas dan banyak diundur," ungkap ibu dari seorang bayi perempuan ini.

Health.detik.com

Ditambah lagi, ini kehamilan pertama Nomi, yang bagi banyak perempuan bisa memberikan tekanan psikis tersendiri. Persalinan yang dijalani Nomi juga berbeda dimana dokter dan perawat mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap, seperti hazmat, masker, dan face shield (penutup muka). Nomi merasa beruntung masih bisa didampingi suami saat persalinan. Meski, suaminya harus memakai APD.

Kamis, 03 Desember 2020

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DAN SISTEM PAKAR (ELIZA, PARRY, Nettalk) DI BIDANG PSIKOLOGI

AJENG DWI CAHYANDA (10517385) – 4PA09


Artificial Intelligence (AI) itu apa yaa?

ebsedu.org


    Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. (McLeod dan Schell, 2008).

Lalu, apa saja yaa tujuan adanya Artificial Intelligence (AI)?

Tujuan adanya Artificial Intelligence (AI) menurut Winston dan Prendergast (1984), adalah sebagai berikut:

1.      Membuat mesin menjadi lebih pintar

2.      Memahami apa itu kecerdasan

3.      Membuat mesin lebih berguna

Selain itu, tujuan adanya Artificial Intelligence (AI) menurut microdataindonesia.co.id adalah sebagai berikut:

1.      Bisa membantu pekerjaan manusia

Seperti contohnya program atau sistem buatan manusia adalah robot yang sudah ada di super market yang dapat berbicara dan memberikan pelayanan seolah seperti manusia.

2.      Membuat mesin menjadi lebih pintar

Contohnya adalah komputer yang dulu hanya dapat mengetik saja, namun seiring dengan perkembangan zaman maka komputer juga dapat dipakai untuk chatting, bermain game dan lain sebagainya.

3.      Membantu menyelesaikan masalah

Seperti contohnya komputer mempunyai program kalkulator yang mana didalamnya dapat memecahkan masalah perhitungan dari hitungan biasa hingga hitungan logika, menjadikan dalam tahap ini kecerdasan buatan bisa berguna sekali untuk banyak orang.


SISTEM PAKAR DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Sistem pakar (expert system) adalah program artificial intelligence yang menggabungkan pangkalan pengetahuan (knowledge base) dengan sistem inferensi. Ini merupakan bagain software spesialisasi tingkat tinggi yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian.

Eliza, Parry, dan Nettalk adalah contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks.

Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan on-line, layanan personal, atau diskusi informasi dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).


1.      ELIZA

en.wikipedia.org


Salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi. ELIZA ditulis oleh Joseph Weizenbaum (1966). Beberapa revisi atas ELIZA telah dibuat dari konsep aslinya. Pada satu program yang spesifik, bernama DOCTOR, ELIZA mengambil peran seperti seorang psikiater.

A      : Semua pria sama

E       : Dalam hal apa

A      : Mereka selalu menjadi gangguan bagi kita dalam berbagai hal

E       : Bisakah kamu memberikan contoh yang lebih spesifik

A      : Yeah, pacarku membuatku datang ke sini

E       : Pacarmu membuamu datang ke sini

A      : Dia bilang aku depresi sepanjang waktu

E       : Aku turut bersedih mendengar kamu depresi

A      : Memang benar, aku tidak bahagia

E       : Apakah kamu pikir datang ke sini bisa menolongmu merasa bahagia

A      : Yang pasti aku butuh pertolongan

      Percakapan tersebut mungkin akan dianggap seseorang sebagai percakapan yang timbul dalam wawancara antara seorang psikiater dan pasiennya. Respons dari komputer cenderung stereotipe, misalnya dia diprogram untuk merespons beberapa kunci kalimat dengan respons yang hanyalah merupakan transformasi dari kalimat aslinya. Seperti ketika “Pasien“ mengatakan kata kunci “I’m“, ELIZA merespons dengan gaya tutur seperti “Aku turut bersedih mendengar kamu“ jika tidak ada kata kunci yang ditemukan, komputer akan menjawab dengan ciri-cirinya yang tanpa isi, atau pada beberapa kasus, berakhir menjadi transformasi yang lebih awal.

2.      PARRY

      Percakapan seperti apakah yang mungkin dihasilkan jika perannya dibalik, yaitu jika seorang psikiater berbicara pada pasien simulasi komputer? Colby, Hilf, Weber dan Kraemer (1972) mensimulasikan seorang pasien paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada.

      Colby dan para rekan-reakn penelitinya mengarahkan komputer tersebut untuk melakukan tes Turing, dengan meminta sekelompok psikiater untuk mewawancarai PARRY menggunakan pesan yang disampaikan dalam bentuk ketikan. Para juri (psikiater) diminta untuk mengukur kadar paranoid dari keseluruhan respons.

Dr  : Apakah ada sesuatu tentang seseorang yang bisa kau gambarkan?

Pt   : Beberapa orang tertentu

Dr  : Siapakah orang-orang tertentu tersebut dan apa yang mereka lakukan?

Pt   : Tahukan Anda tentang aktifitas bawah tanah?

Dr  : Apa maksud Anda?

Pt   : Haruskan saya jelaskan?

Dr  : Mengapa Anda menayakan tentang dunia bawah tanah?

Pt   : Apa yang Anda ketahui tentang dunia bawah tanah?

Dr : Aku tidak tahu apa-apa tentang dunia bawah tanah, tetapi ketika Anda menyebut tentang hal itu, saya pikir Anda pasti pernah berhubungan dengan hal itu dan saya ingin tahu lebih banyak tentang  dunia bawah tanah itu.

Pt   : Cobalah untuk menghindari dunia bawah tanah

Colby dan rekan-rekannya berhasil memprogram komputer yang mampu merespons serupa dengan respons seorang pasien paranoid, di mana program ini juga lulus tes Turing, tetapi program ini masih jauh dari konsep model pemahaman lengkap dan produksi bahasa (dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2007). 

3.      NETTALK

nettalk.com


Program ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowski di sekolah medis Harvard dan Rosenberg di Universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. Model simulasi jaring neuron terdiri atas beberapa ratus unit “Neuron” dan ribuan koneksi. NETtalk “Membaca keras-keras” dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.

Aplikasi yang lebih praktis atas sistem ini cukup terlihat; apa yang mungkin tidak terlalu terlihat, tetapi dalam operasi jangka panjang menjadi terasa lebih penting, sebagai sebuah konsep yang menggrebak model sekarang yang terinspirasi oleh neuron (Solso, Maclin dan Maclin, 2007).


Contoh Penggunaan AI sebagai Expert System untuk Mendukung Pengambilan Keputusan (Diagnosa) di Bidang Psikologi.

Contoh Artificial Intelligence untuk mendukung diagnosa psikologi yaitu Rancang bangun aplikasi sIstem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Salah satu yang dipelajari pada kecerdasan buatan adalah teori kepastian dengan menggunakan teori Certainty Factor (CF) (Kusumadewi, 2003).

Arsitektur Sistem Pakar

Flowchart

Gejala Keterbelakangan Mental

Halaman Layanan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rohman dan Fauzijah (2008), salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).

Contoh AI lainnya dibidang psikologi yaitu

       Persona, merupakan platform tes psikologi berbasis kecerdasan buatan. Dilansir dari liputan6.com. Dalam presentasi di sesi pitch deck, The NextDev 2018 Talent Scouting Semarang, Persona digambarkan sebagai platform digital yang menawarkan layanan tes psikologi untuk kebutuhan korporasi dengan mengunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Persona membantu para psikolog dalam melaksanakan proses assessment karyawan dengan cara yg lebih efisien dan efektif.


Daftar Pustaka

Colby, K.M., Hilf, F.D., Weber, S. and Kraemer, H.C. (1972). 'Turing-like indistinguishability tests for the validation of a computer simulation of paranoid processes', Artificial Intelligence 3, pp. 199–221.

http://microdataindonesia.co.id/news/read/223/pengertian-artificial-intelegence-tujuan-kelebihan-kekurangannya (Diakses pada tanggal 2 Desember 2020; pukul 18:45 WIB).

https://www.liputan6.com/tekno/read/3553306/persona-platform-tes-psikologi-berbasis-kecerdasan-buatan (Diakses pada tanggal 4 Desember 2020; pukul 10:50 WIB)

Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.

McLeod, R. & Schell, George P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Rohman, F. F., & Fauzijah, A. (2008). Rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Media informatika6(1).

Solso, R.L., Maclin, O.H., & Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Winston, P. H. & Prendergast, K. A. (1984). The AI Business: The Commercial Uses of Artificial Intelligence. Cambridge, MA: MIT Press.

Rabu, 18 November 2020

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

Ajeng Dwi Cahyanda (10517385) – 4PA09


Apa itu Artificial Intelligence (AI) ?

Newworldai.com

        Artificial intelligence atau bisa di artikan sebagai kecerdasan buatan, adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. (Wikipedia.com) 

       Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. (Kursini, 2006) 


Lalu bagaimana ya sejarah dari Artificial Intelligence (AI) ?

Yuk mari kita bahas sejarahnya!

Galery-it.site

       Pada tahun 1930-an dan 1940-an, sebagai bidang ilmu pengetahuan komputer, kecerdasan buatan sebenarnya sudah mulai diselidiki. Pada saat itu, banyak cendekiawan mengembangkan ide-ide baru mengenai komputasi.

       Pada tahun 1940-an dan 1950-an kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan yang mulai ada sejak muncul komputer modern. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan

       Pada tahun 1950-an dan 1960-an Prototype komputer cerdas sebenarnya sudah muncul ketika Alan Turing mengemukakan uji perilaku cerdas pada komputer yang disebut Turing Test. Tetapi kata Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) sendiri baru muncul enam tahun sesudahnya yaitu tahun 1956, ketika John Mc Carthy mempresentasikan makalahnya tentang AI. Konferensi itu akhrinya akhinya dikenal sebagai konferensi pertama bidang Kecerdasan Buatan. Selanjutnya pada tahun 1959, Newell-Sinom berhasil mengembangkan GPS (General Problem Server) sebagai The First Usefull AI Program.

       Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula.

       Pada tahun 1980-an dan 1990-an ditandai dengan berkembangnya Neural Network atau jaringan syaraf tiruan. Metode - metode yang muncul pada era itu antara lain adalah Bayesin Network (1985), Back Propagation (1986), Random Forest (1995). Sementara itu Yann LeCun dan kawan-kawan mulai mengembangkan apa yang disebut sebagai multilayer neural network sebagai era yang mengawali munculnya deep learning.

     Tahun 2010 hingga sekarang Perkembangan AI semakin booming lagi, setelah perusahaan-perusahaan mainstream saat ini seperti Google, Microsoft, Facebook dan Amazon menerapkan juga metode ini untuk pengembangan aplikasi yang mereka miliki. Pada aplikasi-aplikasi tersebut, AI digunakan untuk berbagai model seperti recomender system, face detection, hoax detection, language understanding, smart assistant dan lain sebagainya.  


Hubungan Artificial Intelligence (AI) dengan Kognisi Manusia

Towardsai.net

       Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia.

          Kecerdasan tidak bisa di pisahkan dengan kemampuan kognitif manusia, setiap manusia memimpikan ingin mempunyai teknologi yang super canggih, dan terbukti semakin banyak orang yang menciptakan sebuah karya yang berkaitan dengan teknologi seperti robot yang mirip dengan manusia, komputer yang semakin canggih atau bisa disebut dengan AI.

       Semakin berkembangnya zaman, semakin pula berkembangnya program komputer. Seperti jika kita membutuhkan sesuatu program komputer akan mencarikannya untuk kita hingga hal terkecil pun dicarinya, banyak ilmuwan juga yang sudah merancang robot yang sangat mirip dengan manusia akhir-akhir ini, apa yang dilakukan oleh manusia maka robot itu pun juga bisa melakukannya. Dengan adanya kecerdasan buatan, diharapkan tidak menutup kemungkinan hanya dengan data pengetahuan yang terbatas, sebuah komputer dapat berpikir seperti manusia dalam menghadapi masalah.


Contoh Produk Artificial Intelligence (AI) yang sering kita temukan sehari-hari

      1.   Layanan musik dan film daring

Kumparan.com

     Seperti Spotify dan Netflix merupakan aplikasi penyedia layanan streaming musik dan film yang termasuk ke dalam AI, biasanya aplikasi ini memiliki fitur untuk merekomendasikan judul musik atau film sesuai minat atau berdasarkan musik atau film yang kamu pilih sebelumnya.

     Dengan menggunakan algoritme khusus, aplikasi-aplikasi ini mempelajari musik atau film pilihan kamu untuk mengenali seleramu. Misalnya, untuk mengenali sebuah lagu memiliki vokal yang dinamis, petikan gitar akustik, dan dimainkan pada kunci nada yang rendah.


2.   Asisten virtual

Techno.okezone.com

     Siri, Google Now, dan Cortana merupakan asisten virtual yang sudah tersedia dalam tiga platform (iOS, Android, dan Windows Mobile). Secara singkat, asisten virtual membantu kita untuk menemukan informasi dengan menggunakan suara kita. Kamu dapat bertanya, “Di mana restoran terdekat?” atau “Apa jadwal saya hari ini?” pada asisten virtual dari platform yang kamu miliki.

     Teknologi AI sangat penting bagi aplikasi-aplikasi ini. Teknologi ini berusaha mengumpulkan informasi dan mengenali suara kamu agar dapat menyuguhkan hasil yang sesuai dengan keinginanmu.


Kemudian, bagaimana ya kelebihan dan kekurangan Artificial Intelligence (AI) ?

Kelebihan :

1.  Dapat digunakan kapan saja karena tanpa ada rasa lelah dan bosan

2.  Kemampuan menyimpan data yang tidak terbatas (bisa disesuaikan dengan kebutuhan)

3.  Memiliki ketepatan dan kecepatan yang sangat akurat dalam sistem kerjanya

Kekurangan :

1.  Kecerdasan yang ada pada kecerdasan buatan terbatas pada apa yang diberikan kepadanya (terbatas pada program yang diberikan).

2.  Teknologi kecerdasan buatan tidak memiliki common sense. Common sense adalah sesuatu yang membuat kita tidak sekedar memproses informasi, namun kita mengerti informasi tersebut. Kemengertian ini hanya dimiliki oleh manusia

3.  Alat teknologi kecerdasan buatan tidak dapat mengolah informasi yang tidak ada dalam sistemnya.


Video mengenai Artificial Intelligence https://www.youtube.com/watch?v=n2rE7DW0qqk

Source : EKRUT Official



Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan (Diakses pada tanggal 19 November 2020; pukul 08.40 WIB).

Kursini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: ANDI.



Jumat, 09 Oktober 2020

TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI: Jurnal Sistem Pakar Psikologi (Gangguan Kepribadian)

Teman-teman, apakah kalian tau apa itu Sistem Pakar?

Fairuzelsaid.upy.ac.id

    Sistem Pakar (expert system) merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. (Kusumadewi, 2003)

sumber: Kusumadewi, S. (2003). Teknik dan aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lalu, apa itu Gangguan Kepribadian?

Sehatq.com

    Gangguan Kepribadian merupakan suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat dan berbeda dari orang normal.

sumber: Alodokter.com

Kemudian, bagaimana ya sistem pakar dalam gangguan psikologis yaitu berupa gangguan kepribadian? Mari kita lihat satu persatu melalui Jurnal yang akan kita bahas!



1.   Judul : Implementasi Metode Frame untuk Mendiagnosa Gangguan Kepribadian Dramatik Menggunakan Sistem Pakar

Jurnal : Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).  32-36.

Tahun : 2011

Penulis : Drs. Asahar Johar, M. Si & Desty Dwitia Palupi, S. T

Tujuan : Untuk mengetahui informasi mengenai gejala-gejala gangguan kepribadian dramatik yang ada dan refrensi terapi untuk gejala tersebut.

Metode Penelitian : Penelitian Terapan > Pengembangan Sistem (Metode Waterfall)

Metode Waterfall

Sistem Pakar : Metoda Frame dan Forward Chaining

Rangkuman Jurnal :

     Metode frame merupakan struktur data yang menyertakan semua pengetahuan tentang objek tertentu.

Struktur Frame

Apa itu gangguan kepribadian dramatik?

Psikiaterbandung.com

         Gangguan kepribadian dramatik merupakan suatu gangguan berat dalam konstitusi karakterologis dan kecenderungan perilaku dari indivdu, biasanya meliputi beberapa bidang dari kepribadian dan hampir selalu berhubungan dengan kekacauan pribadi dan sosial.

 

Gejala gangguan kepribadian dramatik

-          Memiliki rasa takut diabaikan orangtua

-          Tidak peduli terhadap norma-norma

-          Tidak bertanggungjawab

-          Melakukan kebohongan

-          Cenderung memanfaatkan orang lain.

Frame Gangguan Kepribadian Dramatik


Analisa Hasil

    Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem pakar yang dibangun telah dapat mendiagnosa gangguan kepribadian dramatik berdasarkan gejala-gejala yang telah dimasukkan berdasarkan metode frame. Sistem pakar ini dapat memberikan pengetahuan kepada pengguna berupa informasi mengenai penjelasan gangguan kepribadian dramatik yang dialami. Berdasarkan hasil perhitungan angket, dapat diketahui presentase dari setiap kategori yaitu jawaban Tidak Baik (TB) sebesar 0,27%, Cukup (C) 9,87%, baik (B) 60,53%, dan Sangat baik 29,33%. Dari presentase tersebut dapat dilihat bahwa kategori B memiliki presentase paling tinggi yaitu 60,53%.

Kelebihan Jurnal :

-          Penulis menjabarkan teori secara rinci sehingga pembaca dapat memahami tentang materi

-          Penulis melampirkan gambar

Kekurangan Jurnal :

-          Dari beberapa penjabarannya, ada penjelasan yang kurang lengkap dan kurang dimengerti bahasanya.

-          Penulis tidak menjelaskan ap aitu metode forward chaining di dalam jurnal



2.  Judul : Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Kepribadian Histerik Menggunakan Metode Certainty Factor.

Jurnal : Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi1(1), 15-23.

Tahun : 2015

Penulis : Tri Nur Oktavia, Diema Hernyka Satyareni, Erliyah Nurul Jannah

Tujuan : Untuk merancang dan membangun aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosis tingkat gangguan kepribadian histerik berdasarkan gejala yang ada, sehingga aplikasi ini dapat memberikan solusi penanganan yang tepat dan menerapkan metode certainty factor dalam sistem pakar yang digunakan sebagai gambaran seberapa besar gangguan kepribadian histerik yang dialami pengguna.

Sistem : Metode waterfall dan metode certainty factor sebagai metode kepakarannya.

Rangkuman Jurnal :

       Salah satu bentuk dari gangguan mental emosional adalah gangguan kepribadian histerik. Gangguan ini ditandai dengan perilaku yang bermacam-macam, dramatik, ekstrovet pada orang yang meluap-luap dan emosional (Kaplan, 1997).

sumber: Kaplan, H. I. (1997). Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara


Apa itu Gangguan Kepribadian Histerik?

Jawapos.com

    Penderita gangguan kepribadian histerik bisa memindahkan depresi dan rasa frustasi akibat keinginan yang tidak tercapai menjadi tingkat gangguan fisik. Penderita bisa benar-benar pingsan, padahal mereka tidak sakit sama sekali. Bahkan sebagian besar penderita gangguan ini, kurang menyadari kondisinya dan menolak untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

       Penggunaan sistem pakar dapat menjadi solusi yang tepat dalam penanganan gangguan kepribadian histerik. Sistem pakar dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak (Hartati & Iswanti, 2008).

sumber: Hartati, S., & Iswanti, S. (2008). Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Apa itu Metode Certainty Factor?

       Menurut T. Sutojo, Teori Certainty Factor (CF) adalah teori yang digunakan untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar,

sumber: Sutojo, T., Mulyanto, E., & Suhartono, V. (2011). Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi.


Penerapan CF dalam Gangguan Kepribadian Histerik


Aturan CF & Tingkat Gangguan Kepribadian

    

Hasil Analisis Contoh Kasus Histerik

    Dari kasus di atas, psikolog melakukan pemeriksaan dan analisis masalah atau kasus yang dialami klien. Hasil diagnosis pakar menyatakan klien termasuk mengalami gangguan kepribadian histerik dengan tingkat gangguan yang sangat tinggi, di mana nilai kepastiannya adalah 83,3%. Oleh karena itu hal ini menunjukkan bahwa hasil sistem dalam mendiagnosis gangguan kepribadian histerik sudah mendekati kebenaran seorang pakar dengan dibuktikan hasil presentase diagnosis tersebut. Penerapan metode certainty factor dapat memperkuat diagnosis yang dihasilkan karena sistem mempunyai nilai sehingga tingkat kepastian lebih akurat.

 

Kelebihan Jurnal :

-          Jurnal ditulis dengan baik dan rapi serta terstruktur sehingga tidak tumpang tindih antara satu dan lain.

-          Data yang dipaparkan sangat detail dengan gambar-gambar dan hasil-hasil penelitian yang mendukung penelitian.

Kekurangan Jurnal :

-          Terlalu banyak kode-kode yang sulit dimengerti



3.   Judul : Sistem Pakar Konseling dan Psikoterapi Masalah Kepribadian Dramatik Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis WEB

Jurnal : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab Vol. 3 No. 1. 35-46

Tahun : 2018

Penulis : Januardi Nasir dan Jahro

Tujuan : Untuk membantu masyarakat yang menderita masalah kepribadian dramatik diperlukan alat bantu berbasis komputerisasi berupa Sistem Pakar yang dirancang dalam suatu program komputer untuk menentukan nilai ketidak pastian tersebut dan mempunyai kemampuan seperti seorang dokter

Sistem Sistem pakar ini menggunakan bahasa programan PHP dan MySQL sebagai basis datannya dengan metode forward chaining yang berbasis web.

Rangkuman Jurnal :

Apa itu Forward Chaining?

       Forward Chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahuai kemudian mencocokkan faktafakta tersebut dengan bagian IF dan IFTHEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian-THEN) ditambahkan kedalam database.

Menu Utama pada WEB

    Halaman pada menu depan ini merupakan tampilan awal saat progam dijalankan, dimana dalam menu depan ini terdapat judul dan link menuju ke halaman lainnya.

Tampilan Halaman Sistem Analisis Pakar

    Halaman ini berisikan hasil analisa ataupun diagnosa sistem pakar berdasarkan dari jawaban yang diinput pengguna, maka sistem akan melakukan proses penelusuran dan menampilkan hasilnya pada halaman.

Halaman Utama Admin

    Sistem admin dapat melakukan proses penambahan, penghapusan dan ubah data untuk masalah kepribadian dramatik tertentu.


    Pembahasan yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah pengujian terhadap sistem untuk membuktikan apakah sistem telah berfungsi dengan baik pada saat digunakan untuk masalah kepribadian dramatic. Pengujian dilakukan dengan pengujian validasi sistem yang menggunakan white-box testing.

       Pengujian white box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.

sumber : Silvia, Leonita, C., Virginia, Candra, Y. J., & Sevani, N. (2015). Aplikasi Diagnosis Karies pada Gigi Manusia Berbasis Web. Ultimatics, VII (No. 1), 43–49.


Kelebihan Jurnal :

-          Penulisan Jurnal cukup rapih

-          Tampilan isi jurnal dapat dilihat dengan menarik

-          Penulis memberikan gambar cukup lengkap dengan penjelasannya.

Kekurangan Jurnal :

-          Gambar yang diberikan didalam jurnal kurang jelas/blur


video mengenai gangguan histerik:

https://youtu.be/b6AnTbXl6XI



DAFTAR PUSTAKA

Hartati, S., & Iswanti, S. (2008). Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jahro, J. (2018). Sistem pakar konseling dan psikoterapi masalah kepribadian dramatik menggunakan metode forward chaining berbasis web. Rabit: Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Univrab3(1), 35-46.

Johar, A., & Palupi, D. D. (2011). Implementasi Metode Frame Untuk Mendiagnosa Gangguan Kepribadian Dramatik Menggunakan Sistem Pakar. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).

Kaplan, H. I. (1997). Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara

Kusumadewi, S. (2003). Teknik dan aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Oktavia, T. N., Satyareni, D. H., & Jannah, E. N. (2015). Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Kepribadian Histerik Menggunakan Metode Certainty Factor. Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, 1(1), 15-23.

Silvia, Leonita, C., Virginia, Candra, Y. J., & Sevani, N. (2015). Aplikasi Diagnosis Karies pada Gigi Manusia Berbasis Web. Ultimatics, VII (No. 1), 43–49.

Sutojo, T., Mulyanto, E., & Suhartono, V. (2011). Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi.