Ajeng Dwi Cahyanda (10517385) – 4PA09
Apa itu Artificial Intelligence (AI) ?
Newworldai.com |
Artificial
intelligence atau bisa di artikan sebagai kecerdasan
buatan, adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur
dalam konteks ilmiah. (Wikipedia.com)
Kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi
yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam
pandangan manusia adalah cerdas. (Kursini, 2006)
Lalu bagaimana ya sejarah dari Artificial Intelligence (AI) ?
Yuk
mari kita bahas sejarahnya!
Galery-it.site |
Pada tahun 1930-an dan 1940-an, sebagai bidang ilmu pengetahuan komputer, kecerdasan buatan sebenarnya sudah mulai diselidiki. Pada saat itu, banyak cendekiawan
mengembangkan ide-ide baru mengenai komputasi.
Pada tahun 1940-an dan 1950-an kecerdasan
buatan (artificial intelligence) merupakan inovasi baru di bidang ilmu
pengetahuan yang mulai ada sejak muncul komputer modern. Ilmu pengetahuan
komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas
dalam sistem kecerdasan komputer. Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di
universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk
yang dihasilkan dan dikembangkan
Pada tahun 1950-an dan 1960-an Prototype
komputer cerdas sebenarnya sudah muncul ketika Alan Turing mengemukakan uji
perilaku cerdas pada komputer yang disebut Turing Test. Tetapi kata Kecerdasan
Buatan (Artificial Intellegence) sendiri baru muncul enam tahun sesudahnya
yaitu tahun 1956, ketika John Mc Carthy mempresentasikan makalahnya tentang AI.
Konferensi itu akhrinya akhinya dikenal sebagai konferensi pertama bidang
Kecerdasan Buatan. Selanjutnya pada tahun 1959, Newell-Sinom berhasil
mengembangkan GPS (General Problem Server) sebagai The First Usefull AI
Program.
Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an,
mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di
khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah
dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi
dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang
semakin beragam pula.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an ditandai
dengan berkembangnya Neural Network atau jaringan syaraf tiruan. Metode -
metode yang muncul pada era itu antara lain adalah Bayesin Network (1985), Back
Propagation (1986), Random Forest (1995). Sementara itu Yann LeCun dan
kawan-kawan mulai mengembangkan apa yang disebut sebagai multilayer neural
network sebagai era yang mengawali munculnya deep learning.
Tahun 2010 hingga sekarang Perkembangan
AI semakin booming lagi, setelah perusahaan-perusahaan mainstream saat ini
seperti Google, Microsoft, Facebook dan Amazon menerapkan juga metode ini untuk
pengembangan aplikasi yang mereka miliki. Pada aplikasi-aplikasi tersebut, AI
digunakan untuk berbagai model seperti recomender system, face detection, hoax
detection, language understanding, smart assistant dan lain sebagainya.
Hubungan Artificial Intelligence (AI) dengan Kognisi Manusia
Towardsai.net |
Kognisi
adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses
berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Kognisi dapat pula diartikan sebagai
pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Kecerdasan
Buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu
bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan
pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia.
Kecerdasan tidak bisa di pisahkan
dengan kemampuan kognitif manusia, setiap manusia memimpikan ingin mempunyai
teknologi yang super canggih, dan terbukti semakin banyak orang yang
menciptakan sebuah karya yang berkaitan dengan teknologi seperti robot yang
mirip dengan manusia, komputer yang semakin canggih atau bisa disebut dengan
AI.
Semakin berkembangnya zaman, semakin
pula berkembangnya program komputer. Seperti jika kita membutuhkan sesuatu
program komputer akan mencarikannya untuk kita hingga hal terkecil pun
dicarinya, banyak ilmuwan juga yang sudah merancang robot yang sangat mirip
dengan manusia akhir-akhir ini, apa yang dilakukan oleh manusia maka robot itu
pun juga bisa melakukannya. Dengan adanya kecerdasan buatan, diharapkan tidak
menutup kemungkinan hanya dengan data pengetahuan yang terbatas, sebuah
komputer dapat berpikir seperti manusia dalam menghadapi masalah.
Contoh Produk Artificial Intelligence (AI) yang sering kita temukan sehari-hari
1. Layanan musik dan film daring
Kumparan.com |
Seperti
Spotify dan Netflix merupakan aplikasi penyedia layanan streaming musik dan
film yang termasuk ke dalam AI, biasanya aplikasi ini memiliki fitur untuk
merekomendasikan judul musik atau film sesuai minat atau berdasarkan musik atau
film yang kamu pilih sebelumnya.
Dengan menggunakan algoritme khusus, aplikasi-aplikasi ini mempelajari musik atau film pilihan kamu untuk mengenali seleramu. Misalnya, untuk mengenali sebuah lagu memiliki vokal yang dinamis, petikan gitar akustik, dan dimainkan pada kunci nada yang rendah.
2. Asisten virtual
Techno.okezone.com |
Siri, Google
Now, dan Cortana merupakan asisten virtual yang sudah tersedia dalam tiga
platform (iOS, Android, dan Windows Mobile). Secara singkat, asisten virtual
membantu kita untuk menemukan informasi dengan menggunakan suara kita. Kamu
dapat bertanya, “Di mana restoran terdekat?” atau “Apa jadwal saya hari ini?”
pada asisten virtual dari platform yang kamu miliki.
Teknologi AI
sangat penting bagi aplikasi-aplikasi ini. Teknologi ini berusaha mengumpulkan
informasi dan mengenali suara kamu agar dapat menyuguhkan hasil yang sesuai
dengan keinginanmu.
Kemudian, bagaimana ya kelebihan dan kekurangan Artificial Intelligence (AI) ?
Kelebihan :
1. Dapat digunakan kapan saja karena tanpa ada rasa lelah dan bosan
2. Kemampuan menyimpan data yang tidak terbatas (bisa disesuaikan dengan kebutuhan)
3. Memiliki ketepatan dan kecepatan yang sangat akurat dalam sistem kerjanya
Kekurangan :
1. Kecerdasan yang ada pada kecerdasan buatan terbatas pada apa yang diberikan kepadanya (terbatas pada program yang diberikan).
2. Teknologi kecerdasan buatan tidak memiliki common sense. Common sense adalah sesuatu yang membuat kita tidak sekedar memproses informasi, namun kita mengerti informasi tersebut. Kemengertian ini hanya dimiliki oleh manusia
3. Alat teknologi kecerdasan buatan tidak dapat mengolah informasi yang tidak ada dalam sistemnya.
Video mengenai Artificial Intelligence : https://www.youtube.com/watch?v=n2rE7DW0qqk
Source : EKRUT Official
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
(Diakses pada tanggal 19 November 2020; pukul 08.40 WIB).
Kursini.
(2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: ANDI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar